Pages

Kamis, 10 Januari 2013

Tips Untuk Mengetahui Masa Subur


Bagi wanita yang merencanakan kehamilan atau mau menunda kehamilan dengan cara alami, mengetahui masa subur adalah sesuatu yang sangat penting diketahui. Namun sering wanita hanya menerka-nerka masa subur mereka tanpa mengetahui dengan jelas apakah mereka sedang berada pada masa subur atau tidak. Sehingga program kehamilan yang sedang direncanakan, baik program untuk merencanakan kehamilan ataupun menunda kehamilan, sering tidak berjalan dengan baik sesuai prosedur. Karena itu diperlukan keakuratan untuk menghitung masa subur wanita, supaya program yang direncanakan dapat lebih berhasil. Sebenarnya tidaklah sulit untuk menghitung masa subur wanita. Hanya saja wanita harus menghitung masa subur wanita dengan cara atau metode yang dianjurkan dokter dan hasilnya akurat selama dilakukan dengan cara yang disarankan.

Ada beberapa cara atau tips untuk mengetahui masa subur wanita, yaitu :

  • Dengan Menghitung Masa Siklus Haid.
Menghitung Masa Subur Wanita melalui siklus haid adalah cara yang paling mudah dilakukan. Namun cara ini berlaku pada wanita yang siklus haid-nya teratur setiap bulan, yaitu 28-30 hari. Jadi kalau wanita yang siklus haid-nya tidak teratur, mungkin sebulan dua kali mengalami haid, maka cara ini kurang efektif.
Untuk wanita yang siklus haidnya normal, yaitu 28 hari, masa subur berada pada pertengahan siklus haid yaitu hari ke-14. Masa subur wanita dimulai pada 3 hari sebelum hari ke-14 (hari ke-11) dan berlangsung sampai 3 hari setelah hari ke-14 (hari ke-17). Karena itu, sangat perlu dilakukan untuk mencatat tanggal pertama haid, agar wanita dapat menghitung masa subur dan menerapkan program kehamilan apa yang sedang dilakukan. Cara inilah yang juga sering disebut KB Kalender.
Sedangkan untuk wanita yang siklus haid-nya tidak teratur, sebaiknya konsultasi ke dokter kandungan untuk mengetahui cara yang tepat dalam menghitung masa subur.
  • Melalui Pengamatan Terhadap Cairan Lendir Yang Keluar.
Cara lain untuk mengetahui masa subur wanita adalah melalui cairan lendir yang keluar pada daerah kewanitaan. Umumnya lendir ini keluar pada saat setelah hubungan seksual. Karena itu, kalau lendir keluar pada saat wanita tidak melakukan hubungan seksual, maka bisa jadi wanita sedang berada dalam masa subur. Namun perlu diperhatikan tekstur lendir yang dikeluarkan, agar dapat membedakan lendir yang keluar akibat suatu penyakit. Lendir yang keluar pada masa subur berwarna bening, lentur atau elastis, tidak mudah pecah atau putus kalau dipegang. Dan kalau dilihat dengan mikroskop, lendir ini berbentuk seperti daun pakis.
  • Dengan Mengukur Suhu Tubuh.
Wanita yang sedang dalam masa subur, suhu tubuhnya akan meningkat dari suhu tubuh yang normal. Dimana suhu tubuh normal adalah 35-36 derajat celcius, maka suhu tubuh wanita yang sedang berada dalam masa subur adalah sekitar 37-38 derajat celcius. Namun kenaikan suhu tubuh bukan dikarenakan demam atau penyakit lain. Karena peningkatan suhu tubuh yang diakibatkan oleh suatu penyakit biasanya disertai dengan penurunan vitalitas dan perasaan lesu atau lemas. Saat mengukur suhu tubuh juga jangan sedang berada di dalam ruangan yang sangat dingin atau sehabis melakukan aktivitas berat seperti berolahraga atau berkebun. Jadi sebaiknya mengukur tubuh saat bangun tidur dengan suhu ruangan normal tanpa AC.
  • Pemeriksaan USG.
Pemeriksaan dengan USG adalah cara menghitung masa subur yang akurat karena dilakukan oleh ahli kandungan dengan menggunakan alat USG. Dengan USG, bukan hanya masa subur yang dapat diketahui, tapi juga keadaan sel telur, penyakit, keadaan jani, dll. Dan untuk wanita yang tidak dapat menghitung masa subur dengan metode kalender atau melalui siklus haid karena siklus haid-nya tidak teratur, dapat menggunakan Pemeriksaan dengan USG untuk memastikan masa suburnya.

Metode-metode di atas adalah metode untuk mengetahui masa subur wanita dalam menjalankan program kehamilan. Namun metode-metode di atas tidak menjamin 100% keberhasilan program kehamilan yang direncanakan, seperti 'Segera Hamil' atau 'Tidak Hamil'. Masih banyak faktor yang menunjang keberhasilan program kehamilan, seperti penyakit kelamin, kelainan sel telur atau sperma, adanya miom, kelainan getah serviks, gangguan hormon, dll. Karena itu, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kandungan untuk mengetahui metode apa yang dapat dipakai untuk keberhasilan program kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar